Kebijakan Pembelajaran Yang Merdeka: Dukungan Dan Kritik

Authors

DOI:

https://doi.org/10.56248/educativo.v1i1.7

Keywords:

Merdeka Belajar, UN, USBN, RPP, Zonasi

Abstract

Dunia pendidikan Indonesia sedang menjadi perbincangan hangat semua kalangan dengan dikeluarkannya program baru Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim tentang merdeka belajar. Empat program merdeka belajar meliputi Ujian Nasional, Ujian Sekolah Berbasis Nasional, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Sistem Zonasi. Pada tahun 2020 UN akan dihapuskan dan digantikan dengan menerapkan kebijakan Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter. Asesmen kompetensi mininum dan surveri karakter terdiri dari kemampuan bernalar menggunakan bahasa (literasi), kemampuan bernalar menggunakan matematika (numerasi), dan penguatan pendidikan karakter. Penyelenggaraan USBN (Ujian Sekolah Berbasis Nasional) tahun 2020 akan dilakukan dengan ujian yang diselenggarakan oleh sekolah. Ujian tersebut dilakukan untuk menilai kompetensi siswa dan dapat dilakukan dalam bentuk tes tertulis atau bentuk penilaian komprehensif seperti portofolio dan penugasan. Portofolio ini nantinya dapat dilakukan melalui tugas kelompok, karya tulis. Dalam pembuatan dan perencanaan RPP guru tidak dibebani lagi dengan banyak komponan seperti pada RPP kurikulum 2013 namun lebih disederhanakan meliputi 3 aspek saja yaitu tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan asesmen. Tunjuannya agar mengurangi beban adminisrasi guru, keempat sistim zonasi perubahaan sistim zonasi yang di canangkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yang baru untuk mengakomodasi ketimpangan akses dan kualitas di berbagai daerah. Maka komposisi PPDB jalur zonasi dapat menerima siswa minimal 50 persen, jalur afirmasi minimal 15 persen, dan jalur perpindahan maksimal 5 persen. Untuk jalur prestasi atau sisa 0-30 persen lainnya disesuaikan dengan kondisi daerah. Dengan demikian dengan diberlakukan sistim zonasi yang baru maka anak anak yang berprestasi bisa memilih sekolah yang mereka inginkan. Dengan digulirkannya kebijakan merdeka belajar maka hal ini juga harus di barengi dengan peningkatan kualitas SDM tenaga pendidik dan peningkatan kesejahteraan Guru dan memperhatikan nasib tenaga guru honorer. Merdeka belajar apakah akan mempu menjawab permasalahan pendidikan di Indonesia, itu masih membutuhkan pembuktian namun setidaknya dengan merdeka belajar guru maupun peserta didik telah merdeka dalam mengajar dan menerima pembelajaran.

References

Abdullah, A. (2007). Kurikulum Pendidikan Di Indonesia Sepanjang Sejarah (Suatu Tinjauan Kritis Filosofis). Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 13(66), 340-361. https://doi.org/10.24832/jpnk.v13i66.354

Abidah, A., Hidaayatullaah, H. N., Simamora, R. M., Fehabutar, D., & Mutakinati, L. (2020). The impact of COVID-19 to Indonesian Education and its Relation to the philosophy of “Merdeka Belajar”. Studies in Philosophy of Science and Education, 1(1), 38-49. https://doi.org/10.46627/sipose.v1i1.9

Abd Majid, R., Ali, M. M., Salleh, N. M., Alias, A., Kanapathy, R., & Hashim, K. S. (2018). The Dynamic Holistic Development of Human Potentials and Wellbeing: Implication on Educational Policies. Journal of ICSAR, 2(1), 88-93.

Alawiyah, F. (2015). Perubahan kebijakan ujian nasional (studi pelaksanaan ujian nasional 2015). Aspirasi: Jurnal Masalah-Masalah Sosial, 6(2), 189-202. DOI: https://doi.org/10.46807/aspirasi.v6i2.513

Altinyelken, H. K. (2015). Evolution of curriculum systems to improve learning outcomes and reduce disparities in school achievement. Paper commissioned for the EFA Global Monitoring Report 2015, Education for All 2000-2015: achievements and challenges. https://unesdoc.unesco.org/ark:/48223/pf0000232420

Ansyar, M. (2017). Kurikulum Hakekat, Fondasi, Desain, & Pengembangan. Jakarta: Kencana

Billett, S. (2018). Distinguishing lifelong learning from lifelong education. Journal of Adult Learning, Knowledge and Innovation, 2(1), 1-7. https://doi.org/10.1556/2059.01.2017.3

Birgili, B. (2015). Creative and critical thinking skills in problem-based learning environments. Journal of Gifted Education and Creativity, 2(2), 71-80. DOI: 10.18200/JGEDC.2015214253

Bunatovich, U. H., Khidayevich, D. B., & Abdurakhmonovich, O. M. (2020). The Importance Of Modern Innovative Teaching Methods In The Higher Education System Of Uzbekistan. Journal of Critical Reviews, 7(7). 1064-1067. http://dx.doi.org/10.31838/jcr.07.07.194

Clark, J. (2006). Philosophy of Education in Today’s World and Tomorrow’s: A view from ‘down under’. Paideusis, 15(1), 21-30. https://doi.org/10.7202/1072691ar

Dai, D. Y. (2020). Rethinking human potential from a talent development perspective. Journal for the Education of the Gifted, 43(1), 19-37. https://doi.org/10.1177/0162353219897850

Da Wan, C., Sirat, M., & Razak, D. A. (2018). Education in Malaysia towards a developed nation. http://hdl.handle.net/11540/8901

Dhar, P., Singh, R. V., Peng, K. C., Wu, Z., & Chellappa, R. (2019). Learning Without Memorizing. In Proceedings of the IEEE/CVF Conference on Computer Vision and Pattern Recognition (pp. 5138-5146). https://openaccess.thecvf.com/content_CVPR_2019 /html/Dhar_Learning_Without_Memorizing_CVPR_2019_paper.html

Golen, S. (1982). The Philosophical, Sociological, and Psychological Foundations of Curriculum. Bato Rouge, LA: College Business of Administration, Louisiana State University. https://eric.ed.gov/?id=ED215087

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2019). Kurangi Beban Guru RPP Cukup Satu Halaman, https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2019/12/kurangi-beban-guru-rencana-pelaksanaan-pembelajaran-rpp-cukup-satu-halaman.

Law, W. W. (2014). Understanding China’s curriculum reform for the 21st century. Journal of Curriculum Studies, 46(3), 332-360. https://doi.org/10.1080/00220272.2014.883431

Looney, J. W. (2009). Assessment and Innovation in Education. OECD Education Working Papers, No. 24, OECD Publishing. http://dx.doi.org/10.1787/222814543073

Machali, I. (2014). Kebijakan perubahan kurikulum 2013 dalam menyongsong Indonesia emas tahun 2045. Jurnal Pendidikan Islam, 3(1), 71-94. https://doi.org/10.14421/jpi.2014.31.71-94

Manan, M. (2015). The Implementation of The Right to Education in Indonesia. Indonesia Law Review, 5(51). http://dx.doi.org/10.15742/ilrev.v5n1.137

Mateo, J. L. R. (2020). Life Long Learning: For A Future-Ready Workforce. The Asean, 4. 20. https://asean.org/asean-socio-cultural/

Mullins, R. (2019). Using Dewey's Conception of Democracy to Problematize the Notion of Disability in Public Education. Journal of Culture and Values in Education, 2(1), 1-17. https://www.learntechlib.org/p/210570/

Noviyanti, I. N. (2019). Kurikulum 2013 Dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Progresivisme. Journal of Mathematics and Mathematics Education, 9(1). 35-43. DOI: 10.20961/jmme.v9i1.48287

OECD. (2012). Equity and Quality in Education: Supporting Disadvantaged Students and Schools. OECD Publishing. http://dx.doi.org/10.1787/9789264130852-en

OECD. (2016). Education in China, A Snapshot. OECD Publishing. https://www.oecd.org/education/Education-in-China-a-snapshot.pdf

Ornstein, A. C. & Hunkins, F. P. (2013). Curriculum Foundation ons. Prinsiples, and Issue. Boston: Pearson

Parisi, G. I., Kemker, R., Part, J. L., Kanan, C., & Wermter, S. (2019). Continual lifelong learning with neural networks: A review. Neural Networks, 113, 54-71. https://doi.org/10.1016/j.neunet.2019.01.012

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum 2013 (K13)

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2018 tentang Ujian Sekolah Berbasis Nasional (USBN)

Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Nomor 16 Tahun 2016 tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Prodjo, W. A. (7 Mei 2020). Mendikbud Nadiem Makarim: Pendidikan Milik Masyarakat Bukan Hanya Pemerintah. Kompas. https://www.kompas.com/edu/read/2020/05/07/195658371/ mendikbud-nadiem-makarim-pendidikan-milik-masyarakat-bukan-hanya-pemerintah

Richey, R. C., Fields, D. C., & Foxon, M. (2001). Instructional design competencies: The standards. ERIC Clearinghouse on Information & Technology, Syracuse University, 621 Skytop Rd., Suite 160, Syracuse, NY 13244-5290.

Rosidin, U., Herpratiwi, Suana, W., & Firdaous, R. (2019). Evaluation of national examination (UN) and national-based school examination (USBN) in Indonesia. European Journal of Educational Research, 8(3), 827-837. http://doi.org/10.12973/eu-jer.8.3.827

Silverius, S. (2010). Kontroversi ujian nasional sepanjang masa. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 16(2), 194-205. https://core.ac.uk/download/pdf/322565988.pdf

Sharif, A., & Cho, S. (2015). 21st-Century Instructional Designers: Bridging the Perceptual Gaps between Identity, Practice, Impact and Professional Development. RUSC. Universities and Knowledge Society Journal, 12(3). pp. 72-85. http://dx.doi.org/10.7238/rusc.v12i3.2176

Shields, L., Newman, A., and Satz, D. (2017). Equality of Educational Opportunity. The Stanford Encyclopedia of Philosophy. https://plato.stanford.edu/archives/sum2017/ entries/equal-ed-opportunity/

Taba, H. (1962). Curriculum Development, Theory and Practice. New York: Harcourt Brace Jovanovitch, Inc.

Tsang, M. C. (2000). Education and national development in China since 1949: Oscillating policies and enduring dilemmas. China review, 579-618. https://www.jstor.org/stable/23453384

Yatmano, H. (29 Maret 2017). Ujian Sekolah Bocor Nasional (USBN). Republika, https://republika.co.id/berita/jurnalisme-warga/wacana/onivwv396/ujian-sekolah-bocor-nasional-usbn

Downloads

Published

2022-05-14

How to Cite

Sari, E., & Noor, A. F. (2022). Kebijakan Pembelajaran Yang Merdeka: Dukungan Dan Kritik. Educativo: Jurnal Pendidikan, 1(1), Page 45–53. https://doi.org/10.56248/educativo.v1i1.7